1. SOKRATES (470 – 400 S.M.)
Sebelumnya Om pernah membahas secara khusus tentang Socrates ini. Socrates adalah generasi pertama
dari 3 pemikir besar filsafat Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles.
Sumbangan pemikiran filsafatnya adalah untuk menyelidiki manusia secara
menyeluruh, yaitu dengan tidak memisahkan antara nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah.
Karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dapat
dihasilkan. Metode yang diterapkan oleh Socrates adalah metode dialektik, yaitu
berdiskusi panjang untuk mencapai suatu kebenaran. Hal ini juga yang membuatnya
dibenci oleh kau sofis pada masa itu karena dianggap melecehkan mereka, karena
pada kenyataannya, kebenaran yang dicari Socrates sangat sulit ditemukan karena
tidak ada yang mampu sampai pada pemikiran Yang mana yang benar. Pada akhirnya, pada
tahun 399 S.M. saat umurnya sekitar 70 tahun, Socrates dihukum mati dengan
meminum racun atas pengadilan yang dijatuhkan pada dirinya karena dianggap
menyebarkan ajaran yang merusak moral dan menentang kepercayaan Negara kepada
para pemuda
2. PLATO (428 – 348 S.M.)
2. PLATO (428 – 348 S.M.)
Sebelumnya
Si Mbah sudah membahas Plato secara lebih mendalam. Plato sendiri
lahir dengan nama asli Aristocles. Dia adalah murid dari Socrates, dan beberapa
filsuf lain yang juga mempengaruhinya adalah Pythagoras, Heraclitos, dan Elia.
Plato memulai pemikiran filsafatnya dengan membahas mana yang benar, yang
berubah-ubah (Heraclitos) atau yang tetap (Permanides). Untuk itu, Plato
membagi dunia menjadi dua, yaitu dunia pengalaman (dunia nyata) yang bersifat
tidak tetap, dan dunia ide (dunia linear) yang bersifat tetap. Lebih jauh lagi,
pendapat Plato mengatakan bahwa yang benar adalah dunia ide, sedang dunia
pengalaman hanyalan tiruan dari dunia ide tersebut. Dalam ajarannya Plato
menyatakan bahwa kenyataan hanyalan proyeksi atau tiruan dari apa yang ada di
dunia ide, karena itu, yang nyata hanyalah ide itu sendiri. Salah satu hal
menarik dari konsep dunia ide yang dikemukakan oleh Plato ini adalah pernyataan
bahwa segala
sesuatu adalah sempurna jika dia masih berada di dunia ide. Lalu,
bagaimana dengan cinta? Ada sebuah istilah tentang cinta yang juga terkait
dengan dirinya, yaitu Cinta
Platonis. Mungkin akan menarik jika kalian membacanya.
Sebagai puncak pemikiran filsafatnya, Plato mengemukakan
pemikiran tentang Negara. Menurut Plato, di dalam sebuah Negara yang ideal
terdapat tiga gologan yaitu: (1) Gologan tertinggi, yang terdiri dari penjaga
dan para filsuf; (2) Golongan pembantu, yang terdiri dari prajurit dan (3)
Golongan rakyat biasa. Lebih lanjut Plato mengatakan bahwa seorang negarawan
bertugas untuk menciptakan keselarasan semua keahlian dalam Negara (polis)
sehingga tercipta sebuah keharmonisan. Apabila suatu Negara sudah memiliki
peraturan dasar untuk dirinya maka pemerintahan terbaik adalah monarki
(pemerintahan oleh satu orang, untuk kepentingan banyak orang), sedang jika
suatu Negara belum memiliki peraturan dasar untuk dirinya, maka bentuk
pemerintahan yang terbaik adalah Demokrasi (pemerintahan oleh banyak oran,
untuk kepentingan banyak orang).
3.
ARISTOTELES (384 – 322 S.M.)
Tokoh ini juga sebelumnya sudah dibahas secara lebih khusus
oleh Si Mbah. Aristoteles sendiri
adalah murid dari Plato, yang merupakan murid dari Socrates. Namun dalam
pendapat, Aristoteles sering berbeda pandangan dengan gurunya, Plato. Jika
Plato mengatakan ide terdapat pada sebuah dunia linear yang abadi dan sempurna,
maka Aristotels mengatakan hal lain. Menurut Aristoteles ide justru terletak
pada kenyataan atau benda-benda di dunia nyata itu sendiri. Karena setiap benda
memiliki dua unsur, yaitu hyle(materi) dan morfe (bentuk). Lebih jauh lagi dikatakan
bahwa ide tidak dapat dilepaskan dari materi,
sedangkan presentari bahwa sebuah materi adalah nyata haruslah dengan bentuk.
Sederhananya, yang dikatakan Aristoteles adalah tidak mungkin akan muncul ide
tanpa ada bentuk materi di dunia nyata. Karena bentuk memberikan kenyataan pada
meteri sekaligus menjadi tujuan (finalis) dari materi itu. Karya Aristoteles
meliputi logika, etika, politik, metafisika, psikologi, ilmu alam, retorika,
poetika, politik dan ekonomi. Akhirnya, itulah dia 10 tokoh filsafat yunani
yang ingin Om perkenalkan kepada kalian. Mungkin beberapa sudah kalian kenal,
atau semuanya. Tapi poin yang akan kita bahas bukan itu. Karena ini akhirnya
dan Om mengatakan kita akan membahas kenapa undangan ini dikirim diakhir
undangan, maka Om ingin bertanya pada kalian. Darimana kalian berasal?
Apa kalian tidak tertarik, orang pertama
yang berpikir dengan cara berfilsafat menanyakan darimana dunia berasal, dan
menolak dogma bahwa dia berasal dari belaskasihan dewa di atas gunung atau
belas kasih dewa petir di alam lain. Dan yang lainnya mencari dan merasakan
sesuatu yang bersifat tunggal yang menjadi asal segalanya, hanya dengan pikiran
mereka. Karena itu Om ingin bertanya, apa kalian pernah memikirkan hal semacam
ini, atau hanya hidup digiring oleh keinginan kalian untuk mengikuti orang
lain, tanpa mempertanyaakan apapun. Darimana kalian berasal? Semoga bermanfaat. Selamat
menikmati hari Anak-anak Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar