Secangkir teh hangat tanpa gula yang begitu akrab dengan
pagi gw, ternyata bisa dipakai untuk menelanjangi seseorang dalam tanda
kutip. Dalam secangkir teh pahit, terkandung sejumlah filosofi yang
sering luput dari perhatian penikmatnya;
§ Teh : Isyaratkan kemurnian,
alami, dan sebuah konsep hidup yang sangat jauh dari kamuflase.
§ Rasa PAHIT : prototehnik hidup, ketika
jiwa yang tak lagi suci terlempar dari singgasana surgawi menuju area
perjuangan. ya ya….. hidup itu memang sebuah perjuangan blogger.
§ Dinikmati ketika HANGAT : sebuah cara dalam menikmati
perjuangan. tidak panas, tidak pula dingin, isyarat keseimbangan
rasa. tidak perlu terlalu dalam, ketika mencandra sebuah rasa. mencoba
menikmati proses hidup.
§ Diminum ketika PAGI hari : mayoritas manusia mampu menikmati
aura pagi, aura penuh kesejukan, ketenangan, dan kenyamanan. lagi-lagi sebuah
cara menikmati hidup.
§ Disajikan dengan CANGKIR : merupakan miniatur deskripsi
sebuah prototeknik hidup. ya…..sebuah miniatur hidup yang mampu membawa kita
untuk sekedar mengintip kolong langit, dengan segudang racikan konsep nyata.
Detail
pada bagian pucuk daun teh mengandung zat pembaharu. Ya…. disetiap tegukan,
suguhkan anti oksidan yang mampu melakukan perbaikan pada setiap detail organ
tubuh, pelan namun pasti. aromanya berikan ketenangan, tidak sedikit para
ilmuan membawa aroma teh sebagai aromatherapy dengan berbagai media dan
perlahan organ psikispun ikut membaik. sebuah kompilasi pembaharu fisik dan
psikis yang sistematis..
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar