Selasa, 06 Desember 2016

Keagamaan

Berbicara tentang agama dan kepercayaan, tentu banyak sekali di dunia ini. Ada yang dari animisme, dinamisme, kepercayaan kepada leluluhur dan nenek moyang, dan masih banyak lagi. Kepercayaan kepada ketuhanan pun beragam, dari yang monotheisme, politheisme dan sampai yang tidak mempercayai adanya tuhan (atheisme). Pada dasarnya, kepercayaan kepada ketuhanan itu berawal dari kepercayaan kepada satu tuhan (monotheisme). Seperti yang terjadi pada masa nabi Sholeh a.s. Sepeninggalnya beliau, banyak yang mencampuradukkan ajaran monotheisme dengan berbagai macam pemikiran yang ada pada zaman tersebut. Sehingga, berkembanglah menjadi aliran kepercayaan yang beranekaragam.
Dalam hal ini, tidak dapat disalahkan dan juga tidak dapat dibenarkan tentang berbagai macam aliran kepercayaan. Hal ini berkaitan dengan perkembangan pemikiran atau filsafat pada beberapa orang. Akan tetapi, dalam hal ketuhanan dan kepercayaan tidak semua dapat dikaji secara mendalam atau pun dengan logika. Contohnya seperti mentafsirkan Al-Qur’an dan Al-Hadits secara gambling. Harus diketahui dahulu sebab turunnya ayat dan dalam rangka kejadian apa yang terjadi pada saat itu. Contoh lainnya dalam agama nasrani. Mengapa Paulus menulis surat, dan untuk sapa surat itu dibuat.
Semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak orang yang ingin mencari tau dan memperkembangkan suatu pemikiran. Seperti halnya dalam aliran kepercayaan. Banyak orang yang berpikiran bebas, mengungkapkan pendapat dan gagasan untuk suatu aliran kepercayaan. Dengan dalih sebagai pemikir, menilai suatu ayat-ayat tuhan dengan pemikiran tersendiri. Kelompok seperti inilah yang dapat merusak suatu aliran kepercayaan yang sudah ada.
Perlu disadari atau tidak, tidak semua yang  diungkapkan dan digagaskan dapat bersejajar dengan aliran kepercayaan yang sudah ada. Logika yang diutarakan, tidak semua akan mengenai apa yang sudah tertuang dalam aliran kepercayaan. Maka dari itulah tuhan menciptakan berbagai macam manusia dari berbagai suku-suku, ras dan budaya yang semua itu untuk kita saling mengenal satu sama lain dan bukan untuk saling bermusuhan, melainkan untuk saling menghormati satu sama lain, dalam hal ini aliran kepercayaan dan ketuhanan.
Tuhan menciptakan ini semua sebagai suatu keseimbangan. Hanya manusianya saja lah yang membuat dan memperkembangkan sedemikian rupa sehingga banyak sekali ajaran agama yang menyimpang dari apa yang sebenarnya telah tertuang, dengan dalih hasil pemikiran filsafat yang tak berdasar. Maka dari itulah hal-hal yang berkaitan dengan aliran kepercayaan tidak semua daoat dianulir atau dipikir secara logika, karena keterbataan pemikiran yang telah diberikan tuhan oleh umatnya.

Maka dari itu, perlu adanya filter atau penyaring agar semua yang dipikirkan dan tidak sesuai dengan konteks aliran kepercayaan yang sudah ada agar tidak ti ungkapkan. Karena hal ini dapat menimbukan perpecahan yang dapat terjadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar