Berbicara tentang agama
dan kepercayaan, tentu banyak sekali di dunia ini. Ada yang dari animisme,
dinamisme, kepercayaan kepada leluluhur dan nenek moyang, dan masih banyak
lagi. Kepercayaan kepada ketuhanan pun beragam, dari yang monotheisme, politheisme
dan sampai yang tidak mempercayai adanya tuhan (atheisme). Pada dasarnya,
kepercayaan kepada ketuhanan itu berawal dari kepercayaan kepada satu tuhan
(monotheisme). Seperti yang terjadi pada masa nabi Sholeh a.s. Sepeninggalnya
beliau, banyak yang mencampuradukkan ajaran monotheisme dengan berbagai macam
pemikiran yang ada pada zaman tersebut. Sehingga, berkembanglah menjadi aliran
kepercayaan yang beranekaragam.
Dalam hal ini, tidak
dapat disalahkan dan juga tidak dapat dibenarkan tentang berbagai macam aliran
kepercayaan. Hal ini berkaitan dengan perkembangan pemikiran atau filsafat pada
beberapa orang. Akan tetapi, dalam hal ketuhanan dan kepercayaan tidak semua
dapat dikaji secara mendalam atau pun dengan logika. Contohnya seperti
mentafsirkan Al-Qur’an dan Al-Hadits secara gambling. Harus diketahui dahulu
sebab turunnya ayat dan dalam rangka kejadian apa yang terjadi pada saat itu.
Contoh lainnya dalam agama nasrani. Mengapa Paulus menulis surat, dan untuk
sapa surat itu dibuat.
Semakin maju perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak orang yang ingin mencari tau dan
memperkembangkan suatu pemikiran. Seperti halnya dalam aliran kepercayaan.
Banyak orang yang berpikiran bebas, mengungkapkan pendapat dan gagasan untuk
suatu aliran kepercayaan. Dengan dalih sebagai pemikir, menilai suatu ayat-ayat
tuhan dengan pemikiran tersendiri. Kelompok seperti inilah yang dapat merusak
suatu aliran kepercayaan yang sudah ada.
Perlu disadari atau
tidak, tidak semua yang diungkapkan dan
digagaskan dapat bersejajar dengan aliran kepercayaan yang sudah ada. Logika
yang diutarakan, tidak semua akan mengenai apa yang sudah tertuang dalam aliran
kepercayaan. Maka dari itulah tuhan menciptakan berbagai macam manusia dari
berbagai suku-suku, ras dan budaya yang semua itu untuk kita saling mengenal
satu sama lain dan bukan untuk saling bermusuhan, melainkan untuk saling
menghormati satu sama lain, dalam hal ini aliran kepercayaan dan ketuhanan.
Tuhan menciptakan ini
semua sebagai suatu keseimbangan. Hanya manusianya saja lah yang membuat dan
memperkembangkan sedemikian rupa sehingga banyak sekali ajaran agama yang
menyimpang dari apa yang sebenarnya telah tertuang, dengan dalih hasil
pemikiran filsafat yang tak berdasar. Maka dari itulah hal-hal yang berkaitan
dengan aliran kepercayaan tidak semua daoat dianulir atau dipikir secara
logika, karena keterbataan pemikiran yang telah diberikan tuhan oleh umatnya.
Maka dari itu, perlu
adanya filter atau penyaring agar semua yang dipikirkan dan tidak sesuai dengan
konteks aliran kepercayaan yang sudah ada agar tidak ti ungkapkan. Karena hal
ini dapat menimbukan perpecahan yang dapat terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar