Teori
Consistency
Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti
kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang
berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test
eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain. Menurut
teori consistency untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas
hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan
subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada
subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu
realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman
subyek lain.
Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha
yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khsusunya di dalam bidang
pengukuran pendidikan. Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori
korespondensi. Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi. Teori konsistensi
adalah pendalaman dankelanjutan yang teliti dan teori korespondensi. Teori
korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran. Sedah teori konsistensi
merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi. Teori koherensi (the
coherence theory of trut) menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya
tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengna pernyataan
sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap
benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan
pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.
Rumusan kebenaran adalah turth is a sistematis coherence dan
trut is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C. Logika matematik yang
deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa
kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini
digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis. Teori ini sudah ada
sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George
Hegel. Suatu teori dianggapbenar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar
dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yagn benar atau
dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan
sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar