Latar
Belakang Lahirnya Eksistensialisme
Filsafat eksistensialisme adalah salah satu aliran filsafat
yang mengguncangkan dunia walaupun filsafat ini tidak luar biasa dan
akar-akarnya ternyata tidak dapat bertahan dari berbagai kritik.
Filsafat selalu lahir dari suatu krisis. Krisis berarti
penentuan. Bila terjadi krisis, orang biasanya meninjau kembali pokok pangkal
yang lama dan mencoba apakah ia dapat tahan uji. Dengan demikian filsafat
adalah perjalanan dari satu krisis ke krisis yang lain. Begitu juga filsafat
eksistensialisme lahir dari berbagai krisis atau merupakan reaksi atas aliran
filsafat yang telah ada sebelumnya atau situasi dan kondisi dunia, yaitu:
1. Materialisme
Menurut pandangan materialisme,
manusia itu pada akhirnya adalah benda seperti halnya kayu dan batu. Memang
orang materialis tidak mengatakan bahwa manusia sama dengan benda, akan tetapi
mereka mengatakan bahwa pada akhirnya, jadi pada prinsipnya, pada dasarnya,
pada instansi yang terakhir manusia hanyalah sesuatu yang material; dengan kata
lain materi; betul-betul materi. Menurut bentuknya memang manusia lebih unggul
ketimbang sapi tapi pada eksistensinya manusia sama saja dengan sapi.
2.
Idealisme
Aliran ini memandang manusia hanya
sebagai subyek, hanya sebagai kesadaran; menempatkan aspek berpikir dan
kesadaran secara berlebihan sehingga menjadi seluruh manusia, bahkan
dilebih-lebihkan lagi sampai menjadi tidak ada barang lain selain pikiran.
3.
Situasi
dan Kondisi Dunia
Munculnya eksistensialisme didorong
juga oleh situasi dan kondisi di dunia Eropa Barat yang secara umum dapat
dikatakan bahwa pada waktu itu keadaan dunia tidak menentu. Tingkah laku
manusia telah menimbulkan rasa muak atau mual. Penampilan manusia penuh
rahasia, penuh imitasi yang merupakan hasil persetujuan bersama yang palsu yang
disebut konvensi atau tradisi. Manusia berpura-pura, kebencian merajalela,
nilai sedang mengalami krisis, bahkan manusianya sendiri sedang mengalami krisis.
Sementara itu agama di sana dan di tempat lain dianggap tidak mampu memberikan
makna pada kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak, Isep Zainal Arifin, Filsafat Umum, Bandung: Gema Media Pusakatama, 2002.
Praja, juhaya s. 2006. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Bandung: Yayasan PIARA (Pengembangan Ilmu Agama dan Humaniora).
Beerling, R.F. 1966. Filsafat Dewasa Ini. Terj. Hasan Amin, Djakarta:Balai Pustaka.
Dagun, Save M. 1990. Filsafat Eksistensialisme, Jakarta:Rineka Cipta.
Ahmad Syadali dan Mudzakir, Filsafat Umum, Bandung: PT Pustaka Setia, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar