Apa itu Metafisika?
Bagi pemula yang baru mempelajari
bidang filsafat, matafisika merupakan cabang filsafat yang paling sulit
dipahami. Cabang filsafat ini merupakan kajian filsafat yang menmbahas
prinsip-prinsip paling Universal yang berkaitan dengan Manusia, Alam dan Tuhan.
Metafisika juga membahas tentang sesuatu di luar kebiasaan atau beyond nature,
maupun hal-hal mendasar di luar pengalaman manusia (immediate experience)
Metafisika merupakan istilah yang
awalnya digunakan sebagai judul sebuah kompilasi tulisan-tulisan Aristoteles,
yang terdokumentasi melalui tradisi Andronicus dari Rhodes pada abad pertama
Masehi . Judul Ta meta ta physika digunakan karena kompilasi datang setelah
(meta ) tulisan fisik dalam klasifikasi karya Aristoteles. Posisi ini
bagaimanapun, memiliki dasar filosofis dalam subjek - materi, karena
Aristoteles bertujuan untuk menyelidiki sesuatu di luar benda-benda fisik, dan
berusaha untuk memberikan alasan yang dapat dipercayai secara naluriah. Oleh
karena itu j cabang filsafat metafisika umumnya mengacu pada studi tentang item
yang paling dasar atau fitur realitas (ontologi) atau untuk mempelajari konsep
yang paling dasar yang digunakan dalam dunia nyata.
Metafisika terutama berkaitan dengan
entitas yang tidak masuk akal atau dengan hal-hal di luar lingkup metode ilmiah.
Aristoteles sendiri disebut semacam ini penyelidikan sebagai filsafat pertama
atau sophia (kebijaksanaan), yaitu ilmu penyebab utama berupa prinsip-prinsip
(dalil). Kadang-kadang Aristoteles menyatakan bahwa metafisika adalah ilmu yang
menjadiqua (hanya untuk menjadi) . Kadang-kadang, ia mengidentifikasi dengan
teologi karena itu berkaitan dengan jenis khusus ini, yaitu Tuhan, Zat yang
keberadaannya sulit di dibayangkan akal begitu saja . Filsuf abad pertengahan
yang disebut aspek-aspek metafisika masing metaphysica generalis (metafisika
umum) dan metaphysica specialis (metafisika khusus atau tertentu ) .
Dalam tradisi rasionalis, metafisika
dipandang sebagai kajian yang dilakukan oleh akal murni ke dalam realitas yang
mendasari apa yang ada di luar persepsi, meskipun tokoh-tokoh metafisika besar,
seperti: Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz, dan Hegel, tidak menyetujui
kemungkinan realitastersebut. Christian Wolff membagi
metafisika menjadi empat bagian:
a. Ontologi, membahas tentang teori
umum keberadaan atau eksistensi,;
b. Teori rasional, membahas tentang
Tuhan;
c. Psikologi rasional, membahas tentang
jiwa; dan
d. Kosmologi rasional (tentang dunia)
Referensi
Achmadi,
A. (2012). Filsafat
Umum. Jakarta, Rajawali Press
Bunnin,
N. & Yu, J. (2009). The Blackwell Dictionary of Western
Philosophy. Oxford: Blackwell Publishing
Kenny,
A. (2007). Philosophy
in the Modern World: A New History of Western Philosophy. Vol Oxford: Oxford University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar