Jumat, 18 November 2016

Apa itu Metafisika?

Apa itu Metafisika?
Bagi pemula yang baru mempelajari bidang filsafat, matafisika merupakan cabang filsafat yang paling sulit dipahami. Cabang filsafat ini merupakan kajian filsafat yang menmbahas prinsip-prinsip paling Universal yang berkaitan dengan Manusia, Alam dan Tuhan. Metafisika juga membahas tentang sesuatu di luar kebiasaan atau beyond nature, maupun hal-hal mendasar di luar pengalaman manusia (immediate experience)
Metafisika merupakan istilah yang awalnya digunakan sebagai judul sebuah kompilasi tulisan-tulisan Aristoteles, yang terdokumentasi melalui tradisi Andronicus dari Rhodes pada abad pertama Masehi . Judul Ta meta ta physika digunakan karena kompilasi datang setelah (meta ) tulisan fisik dalam klasifikasi karya Aristoteles. Posisi ini bagaimanapun, memiliki dasar filosofis dalam subjek - materi, karena Aristoteles bertujuan untuk menyelidiki sesuatu di luar benda-benda fisik, dan berusaha untuk memberikan alasan yang dapat dipercayai secara naluriah. Oleh karena itu j cabang filsafat metafisika umumnya mengacu pada studi tentang item yang paling dasar atau fitur realitas (ontologi) atau untuk mempelajari konsep yang paling dasar yang digunakan dalam dunia nyata.
Metafisika terutama berkaitan dengan entitas yang tidak masuk akal atau dengan hal-hal di luar lingkup metode ilmiah. Aristoteles sendiri disebut semacam ini penyelidikan sebagai filsafat pertama atau sophia (kebijaksanaan), yaitu ilmu penyebab utama berupa prinsip-prinsip (dalil). Kadang-kadang Aristoteles menyatakan bahwa metafisika adalah ilmu yang menjadiqua (hanya untuk menjadi) . Kadang-kadang, ia mengidentifikasi dengan teologi karena itu berkaitan dengan jenis khusus ini, yaitu Tuhan, Zat yang keberadaannya sulit di dibayangkan akal begitu saja . Filsuf abad pertengahan yang disebut aspek-aspek metafisika masing metaphysica generalis (metafisika umum) dan metaphysica specialis (metafisika khusus atau tertentu ) .
Dalam tradisi rasionalis, metafisika dipandang sebagai kajian yang dilakukan oleh akal murni ke dalam realitas yang mendasari apa yang ada di luar persepsi, meskipun tokoh-tokoh metafisika besar, seperti: Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz, dan Hegel, tidak menyetujui kemungkinan realitastersebut. Christian Wolff membagi metafisika menjadi empat bagian:
a.       Ontologi, membahas tentang teori umum keberadaan atau eksistensi,;
b.      Teori rasional, membahas tentang Tuhan;
c.       Psikologi rasional, membahas tentang jiwa; dan
d.      Kosmologi rasional (tentang dunia)







Referensi
Achmadi, A. (2012). Filsafat Umum. Jakarta, Rajawali Press
Bunnin, N. & Yu, J. (2009). The Blackwell Dictionary of Western Philosophy. Oxford: Blackwell Publishing

Kenny, A. (2007). Philosophy in the Modern World: A New History of Western Philosophy. Vol Oxford: Oxford University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar