PLURALISME
Pluralisme (Pluralism) berasal dari kata Pluralis (jamak).
Aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak terdiri dari satu substansi atau dua
substansi tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama lain.
Sebagai konsekuensinya alam semesta pada dasarnya tidak memiliki kesatuan,
kontinuitas, harmonis dan tatanan yang koheren, rasional, fundamental.
Didalamnya hanya terdapat pelbagi jenis tingkatan dan
dimensi yang tidak dapat diredusir. Pandangan demikian mencangkup puluhan
teori, beberapa diantaranya teori para filosuf yunani kuno yang menganggap
kenyataan terdiri dari udara, tanah, api dan air. Dari pemahaman di atas dapat
dikemukakan bahwa aliran ini tidak mengakui adanya satu substansi atau dua
substansi melainkan banyak substansi, karena menurutnya manusia tidak hanya
terdiri dari jasmani dan rohani tetapi juga tersusun dari api, tanah dan udara
yang merupakan unsur substansial dari segala wujud.
Para filsuf yang termasuk dalam aliran ini antara lain:
Empedakles (490-430 SM), yang menyatakan hakikat kenyataan terdiri dari empat
unsur, yaitu api, udara, air dan tanah. Anaxogoras (500-428 SM), yang
menyatakan hakikat kenyataan terdiri dari unsur-unsur yang tidak terhitung
banyaknya, sebab jumlah sifat benda dan semuanya dikuasai oleh suatu tenaga
yang dinamakannodus yaitu suatu zat yang paling halus yang memiliki
sifat pandai bergerak dan mengatur
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak, Isep Zainal Arifin, Filsafat Umum, Bandung: Gema Media Pusakatama, 2002.
Praja, juhaya s. 2006. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Bandung: Yayasan PIARA (Pengembangan Ilmu Agama dan Humaniora).
Beerling, R.F. 1966. Filsafat Dewasa Ini. Terj. Hasan Amin, Djakarta:Balai Pustaka.
Dagun, Save M. 1990. Filsafat Eksistensialisme, Jakarta:Rineka Cipta.
Ahmad Syadali dan Mudzakir, Filsafat Umum, Bandung: PT Pustaka Setia, 1997.pL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar