Apa
itu Ontologi?
Ontologi (dari ὄν Yunani, ὄντος
genitive: "menjadi" (partisip netral dari εἶναι:
"menjadi")dan-λογία,-logia: ilmu, penelitian, teori) adalah studi
filosofis tentang hakikat ini, eksistensi atau kenyataan seperti itu, serta
menjadi kategori dasar dan hubungan mereka. Tradisional terdaftar sebagai
bagian dari cabang utama filsafat yang dikenal sebagai metafisika, ontologi
berkaitan dengan pertanyaan mengenai apa yang ada entitas atau dapat dikatakan
ada, dan bagaimana badan tersebut dapat dikelompokkan, terkait di dalam
hirarki, dan dibagi menurut persamaan dan perbedaan .
Ikhtisar Ontologi, dalam filsafat
analitik, menyangkut menentukan apakah beberapa kategori yang sangat penting
dan bertanya dalam apa arti item dalam kategori tersebut dapat dikatakan
"menjadi". Ini adalah penyelidikan berada di begitu banyak seperti
sedang, atau menjadi makhluk sejauh mereka ada-dan tidak sejauh, misalnya,
fakta-fakta tertentu yang diperoleh tentang mereka atau properti tertentu yang
berhubungan dengan mereka.
Untuk Aristoteles ada empat dimensi ontologis yang berbeda:
Untuk Aristoteles ada empat dimensi ontologis yang berbeda:
1. Menurut berbagai kategori atau cara
menangani yang sedang seperti itu
2. Menurut kebenaran atau kesalahan
(misalnya emas palsu, uang palsu)
3. Apakah itu ada dalam dan dari
dirinya sendiri atau hanya 'datang bersama' oleh kecelakaan
4. Sesuai dengan potensinya, gerakan
(energi) atau jadi kehadiran (Buku Metafisika Theta).
Beberapa filsuf, terutama dari
sekolah Plato, berpendapat bahwa semua kata benda (termasuk kata benda abstrak)
mengacu kepada badan ada. filsuf lain berpendapat bahwa kata benda tidak selalu
entitas nama, tetapi beberapa memberikan semacam singkatan untuk referensi
untuk koleksi baik benda atau peristiwa. Dalam pandangan yang terakhir,
pikiran, bukannya merujuk pada suatu entitas, mengacu pada koleksi peristiwa
mental yang dialami oleh seseorang; masyarakat yang mengacu pada kumpulan
orang-orang dengan beberapa karakteristik bersama, dan geometri mengacu pada
koleksi dari jenis yang spesifik intelektual . Aktivitas Di antara kutub
realisme dan nominalisme, ada juga berbagai posisi lain, tetapi ontologi apapun
harus memberi penjelasan tentang kata-kata yang mengacu kepada badan usaha,
yang tidak, mengapa, dan apa kategori hasil. Ketika seseorang berlaku proses
ini untuk kata benda seperti elektron, energi, kontrak, kebahagiaan, ruang,
waktu, kebenaran, kausalitas, dan Tuhan, ontologi menjadi dasar untuk banyak
cabang filsafat
Menurut Suriasumantri (1985),
Ontologi membahas tentang apa yang
ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau, dengan kata lain suatu
pengkajian mengenai teori tentang “ada”. Telaah ontologis akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan :
a) apakah obyek ilmu yang akan ditelaah,
b) bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut, dan
c) bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia
Menurut Soetriono & Hanafie
(2007)
Ontologi yaitu merupakan azas dalam menerapkan batas atau
ruang lingkup wujud yang menjadi obyek penelaahan (obyek ontologis atau obyek
formal dari pengetahuan) serta penafsiran tentang hakikat realita (metafisika)
dari obyek ontologi atau obyek formal tersebut dan dapat merupakan landasan
ilmu yang menanyakan apa yang dikaji oleh pengetahuan dan biasanya berkaitan
dengan alam kenyataan dan keberadaan.
Menurut Pandangan The Liang Gie Ontologi adalah bagian dari
filsafat dasar yang mengungkap makna dari sebuah eksistensi yang pembahasannya
meliputi persoalan-persoalan :
1. Apakah artinya ada, hal ada ?
2. Apakah golongan-golongan dari hal
yang ada ?
3. Apakah sifat dasar kenyataan dan hal
ada ?
4. Apakah cara-cara yang berbeda dalam
mana entitas dari kategori-kategori logis yang berlainan (misalnya
objek-objek fisis, pengertian universal, abstraksi dan bilangan) dapat
dikatakan ada ?
Menurut Ensiklopedi Britannica Yang
juga diangkat dari Konsepsi Aristoteles Ontologi Yaitu teori atau studi tentang
being / wujud seperti karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ontologi
sinonim dengan metafisika yaitu, studi filosofis untuk menentukan sifat nyata
yang asli (real nature) dari suatu benda untuk menentukan arti , struktur dan prinsip
benda tersebut. (Filosofi ini didefinisikan oleh Aristoteles abad ke-4 SM)
Hakekat kenyataan atau realitas
memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:
a. Kuantitatif, yaitu dengan
mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
b. Kualitatif, yaitu dengan
mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu,
seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau
harum.
Secara sederhana ontologi bisa
dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara
kritis
Referensi
:
Ahmad Tafsir Filsafat Umum, (Bandung,
1990).
Al-Ghazali, Setitik Cahaya Dalam Kegelapan,
Jujun S. Suriasuantrim Filsafah Ilmu, Sebuah
Pengembangan Populasi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1998
Tim Dosen Filsafah Ilmu, Filsafat Ilmu (Yogyakarta,
1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar